Mari berbagi, semua ada disini Anda inginkan dan anda ingin ketahui dari masalah-masalah pertanian organik, pupuk cair organik, peternakan dan pertanian,, disini tempatnya.. silahkan beritahu kami tentang masalah dan problem anda
Jumat, 11 Maret 2011
HAMA PENYAKIT SENGON
HAMA PENYAKIT SENGON
Sistem monokultur Sengon berdampak pada merebaknya hama dan penyakit Sengon. Hal ini diakibatkan oleh melimpah dan terkonsentrasinya sumber pakan bagi hama dan penyakit dalam satu hamparan.
Beberapa jenis hama dan penyakit Sengon yang saat ini menyerang tanaman Sengon diantaranya adalah : hama penggerek batang, hama ulat kantong, dan penyakit karat furu.
1. Hama penggerek batang/ Boktor (Xystrocera festiva)
Serangan ditandai dengan adanya luka pada batang. Telur diletakkan pada celah luka. Sejak larva menetas segera melakukan aktivitas penggerekan ke dalam jaringan kulit batang.
Bahan makanan yang disukai adalah bagian permukaan kayu gubal (xylem) dan bagian permukaan kulit bagian dalam (floem).
Adanya serbuk gergajian merupakan gejala serangan awal.
Pengendalian hama dilakukan dengan mencongkel kelompok telur, menyeset kulit batang tepat pada titik serangan larva boktor sehingga larva jatuh/ terlepas.
Pengendalian hama dapat juga dilakukan dengan menggunakan musuh alami parasitoid, predator misalnya kumbang pengebor kayu (Macocentrus ancylivorus) dan jamur parasit (Beauveria bassiana).
Pengendalian hama juga dapat dilakukan dengan cara suntik/ bor dan bacok dengan insektisida.
2. Hama ulat kantong (Ptero plagiophleps)
Hama ini tidak memakan seluruh bagian daun tetapi hanya parenkhim daun yang lunak, menyisakan bagian-bagian daun yang berlilin. Daun yang terserang terdapat bercak coklat.
Pengendalian hama ulat kantong dengan menggunakan insektisida. Misalnya virtako, ambush, dessin, bomber, karate dan lainnya.
Pengendalian hama ulat kantong juga dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida alami. Berupa campuran 1 kg daun dan batang tembakau yang dihancurkan, ditambah 1 sendok teh sabun colek dan 15 liter air. Campuran tersebut direndam selama 24 jam. Setelah itu campuran disaring dan siap untuk disemprotkan.
3. Penyakit karat furu (Uromycladium teperrianum)
Serangan ditandai dengan pembengkakan (galis) pada batang, ranting, anak ranting dan helaian daun. Galis merupakan tubuh buah jamur.
Penyakit ini menyerang sangat cepat dan menyerang semua tingkatan umur.
Pengendalian penyakit karat furu dengan cara mematikan sel-sel penyakit furu, membuang bagian yang terserang, atau mengelupas bagain yang ada galisnya. Selanjutnya dioles atau disemprot dengan campuran alami agar tidak tumbuh lagi.
Campuran alaminya bisa berupa spirtus, atau campuran 5 kg kapur + 0,5 kg garam + 5/ 10 bagian air, atau campuran 1 kg belerang + 1 kg kapur + 10/ 20 liter air.
Campuran dioleskan atau disemprotkan 2 minggu – 1 bulan sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap ni
BalasHapussangat bermanpaat untuk khidupan panjang
BalasHapus